Perusahaan Anda adalah perusahaan yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi? Atau Anda bekerja di perusahaan tersebut? Perusahaan yang memiliki resiko kecelakaan tinggi misalnya adalah pabrik-pabrik manufaktur, pergudangan, konstruksi bangunan, serta pekerjaan fisik lainnya yang memiliki resiko keselamatan  yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kantor. Jika ya, maka tentu sudah seharusnya perusahaan memiliki kode standar keselamatan dan keamanan kerja yang jelas dan diimplementasikan. 



Masalahnya, apakah perusahaan Anda sudah memiliki budaya yang menjunjung keamanan dan keselamatan?

Jika sudah bicara mengenai budaya maka tidak hanya aturan dan standar prosedur operasional saja yang harus ada. Melainkan bagaimana cara pola pikir para pekerja, perilaku, mulai dari pekerja, manajer, hingga supervisor adalah faktor penting dalam budaya keamanan dan keselamatan. Tidak sulit sebenarnya membangun budaya safety di lingkungan kerja, berikut adalah beberapa tipsnya:

Rutin komunikasi

Untuk membangun budaya keamanan dan keselamatan di tempat kerja, PJK3 Lampung merekomendasikan untuk rutin mengadakan briefing atau pertemuan singkat dengan para pekerja terkait mengenai prosedur keamanan. Dalam kesempatan ini apabila ada isu pada prosedur keselamatan atau adanya  kerusakan pada sarana, bisa segera dibicarakan dan dicari solusinya. Komunikasikan pula jika adanya perubahan kebijakan maupun perubahan lain yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan para pekerja.

Sediakan pelatihan

Rutin melakukan pelatihan mengenai K3 maupun standar keamanan dan keselamatan lainnya penting untuk dilakukan. Tidak hanya untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pekerja namun rutin mengadakan pelatihan juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan selamat bagi para pekerja. Perusahaan juga bisa memberikan pelatihan kepada individu-individu tertentu mengenai manajemen keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja untuk memberikannya kualifikasi sebagai manajer atau supervisor yang menjamin standar prosedur operasional dijalankan dengan disiplin. Pelatihan sertifikasi ini bisa dilakukan bersama dengan penyedia jasa K3.

Berikan contoh yang baik

Apabila para pejabat perusahaan menjalankan protokol standar keamanan dengan disiplin maka karyawan yang ada di bawahnya pun akan melakukan hal yang sama. Pimpinan punya wewenang untuk menegur karyawan yang mengabaikan standar keamanan misalnya tidak mengenakan atribut pakaian yang seharusnya ketika melakukan perbaikan pada mesin yang rusak, agar perilaku yang tidak disiplin tidak ditiru oleh karyawan yang lainnya. Selain memberikan contoh yang disiplin, jika ada masukan dari karyawan terkait ide untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan, atau jika ada laporan malfungsi, tanggapi dengan terbuka dan jika perlu kemudian ditindaklanjuti.

Pengawasan dan evaluasi

Seiring dengan berjalannya waktu, standar keamanan dan keselamatan yang berlaku saat ini bisa jadi kurang relevan jika diterapkan pada waktu lima tahun mendatang. Oleh karena itu penting untuk melakukan evaluasi dari sistem keamanan dan keselamatan yang ada pada lingkungan kerja untuk memastikan standar operasional yang digunakan masih bisa memberikan perlindungan yang baik terhadap para pekerja.

Inilah pentingnya mengadakan pelatihan keamanan dan keselamatan kepada para karyawan karena bisa saja perusahaan menerapkan teknologi baru yang berkaitan dengan K3 di tempat kerja, tentunya karyawan yang akan terlibat langsung dengan proses produksi harus tahu bagaimana sistem K3 yang baru bekerja termasuk jika ada malfungsi atau kondisi darurat. Terus perbarui standar keamanan perusahaan Anda dengan melakukan pelatihan dan sertifikasi bersama dengan jasa K3. Itulah dia beberapa tips yang bisa jadi referensi Anda untuk menciptakan budaya safety di lingkungan kerja.